Rss Feed

Nah lo!! Kenapa kamu tidak ada? Aku taro kamu dimana di hati aku?

Ahh.. Tak disangka. Cubit aku!! Aku ingin tau ini rasanya sakit atau tidak!!

Karna baru kali ini aku benar-benar merasa tak harus menunggu kamu di tengah hujan
Aku tak harus percaya bahwa kamu akan bertahan di ujung jalan ataupun ketika kamu berkata, kamu selalu ada..
Aku tak harus punya kewajiban untuk menahan sakit ataupun kuatir
Tak harus mengiringi kamu menapaki waktu, tak harus marah ataupun kesal ketika kamu menghilang tiba-tiba
Ataupun muncul lagi, bahkan tanpa maaf


Aku tak lagi menyalahkan kamu,
Tak lagi meng-klaim kamu manusia yang tidak punya perasaan atas dasar sikap kamu yang biasa-biasa saja, dibanding aku yang ‘dulunya’ memporsikan kamu segala2nya
(oke. ‘segala2nya’ memang kedengaran berlebihan.)
Karna aku kembali ke rumus yang sama : ‘berhenti memperlakukan orang seperti sebuah planet karna hidup ini amat sangat adil’
Kita disakiti sebanyak kita menyakiti
Atau mungkin kamu sudah sampai duluan di level itu : jatuh cinta dengan dia yang tepat diluar sana
Aku berhenti menyesali tiap tikungan
Tiap lirik lagu,
Tiap tetes hujan, yang dulunya adalah kamu
Aku tak peduli lagi kamu mengalami krisis kepribadian atau apapun
T-e-r-s-e-r-a-h..

Ya. Mungkin akan terdengar aneh
Jika orang (seperti aku) muncul disuatu malam, atau siang, senja, sore, atau kapanpun itu
Lalu aku berbisik sendiri. “Nah lo!! Kenapa kamu tidak ada? Aku taro kamu dimana di hati aku??”
Karna aku tak lagi menemukan folder yang dulu kamu tempati
Kamu yakin aku akan merasa kehilangan?
Hey!! Ini benar-benar hanya masalah giliran, kamu harus tau itu
Kamu bukan pemenang hanya karna posisimu di urutan lebih kecil
Atau hanya karna kamu tau aku menyukai bintang lebih dulu
Semuanya sudah mengalami proses dan perlahan akan terkikis

Aku dulu keliru
Terlalu naïf menganggap semuanya masih sama
Kini aku tersenyum
Kamu benar
Kita tak lagi di rotasi yang sama, dan aku bernafas lega
Tapi aku tetap pecinta present perfect tense (hehe). Bukan karna ini masih berlanjut, tapi ini memang menyisakan banyak hal
Sakit, perih, bangkit, luka, jatuh, dan aku belajar
Setidaknya aku tau rasanya bagaimana, dan aku menyiapkan diri.

Dan jika suatu hari nanti, aku mendengar lagi dari kamu,
“Aku kangen. Kemana saja kamu?? Kenapa tidak mengabariku? bla…bla…bla..”
Jawabannya cuma satu
“Hey. Masih ingat aku???” ^_^
Dan aku juga tidak berharap lagi berjalan dalam hujan menghapus air mataku
Karena aku akan mengiringi hujan dengan senyuman, dan setelah itu pelangi akan ada

0 komentar:

Posting Komentar