Rss Feed

Kamu, lagi.

(february 15, 2009)
Ternyata, antara menjadi ‘orang yang saling menyayangi’ dan ‘orang yang saling memiliki’ memberikan kesedihan namun dengan kadar yang berbeda

Kadang aku berpikir ketika level ke-egois-an aku sudah di atas garis rata-rata
Aku sering mempertanyakan segala hal tentang kita
Kemudian melontarkan pertanyaan-pertanyaan bodoh yang mungkin menyakiti hati kamu
Hingga pada akhirnya aku lelah,  aku mundur, dan menyerahkan semuanya pada waktu

Namun setelah malam ini, ternyata aku benar-benar bahagia
Padahal kita tidak sedang pedekate, apalagi kencan
Karna berjalan bersama kamu malam ini, dekat dengan kamu lagi, masih terasa sama
Ingat yang sering aku katakan dulu??
“Kamu selalu membuatku merasa aman dan paling berani”
Jujur tadi aku memang berharap banyak
Berharap andai saja waktu bisa berhenti. Berharap jalan S.Parman mendadak jadi sepi. Berharap kontrakanku bisa 10km atau 20km lebih jauh. Berharap rasa lapar yang aku tahan dari sejam yang lalu bisa diajak sedikit berkompromi sehingga aku masih punya cukup tenaga untuk berjalan mengiringi kamu. Berharap berharap....
Aku selalu saja tak pernah lepas dari harapan, bahkan terkadang lebih dari sekedar ‘harapan’

Dan kini aku sadar,,
Jika menjadi ‘orang yang saling menyayangi’ saja bisa membuat kita setidaknya merasa cukup nyaman dan bahagia, kenapa harus memaksakan diri bahkan untuk berharap menjadi ‘orang yang saling memiliki’?
Kalau toh kita tau nantinya itu cuma bikin kita sakit, kan?

Tapi kamu tidak usah kuatir
Aku sama sekali tidak pernah berubah
Hanya saja aku yang sekarang adalah aku yang sedang mencoba untuk menjadi  lebih kuat dan lebih tegar dibalik kulitku yang sekarang dan menyembunyikan semuanya
Aku masih aku yang dulu kok.
Aku masih ‘aku’ yang kamu temukan 14 juni 2007 lalu, yang cengeng dan sering menangis, yang terkadang egois dan bikin kamu marah, yang sering bikin kamu kecewa, yang membuat semuanya menjadi percuma, yang rapuh, yang butuh penopang,

Dan yang selalu ada untuk kamu.


0 komentar:

Posting Komentar