Rss Feed

(Jangan) buang mantan pada tempatnya

Baru baru ini gue dapet gambar yang sering dipake temen BBM an gue buat display picture mereka. Tulisannya kurang lebih gini: "buanglah mantan pada tempatnya". Disitu keliatan gambar orang yang dimasukin ke tong sampah. Seperti ini. Aduh.



Awalnya gue tertarik banget dengan gambar tersebut. Terlebih kata-katanya. Beberapa kali gue pake gambar tersebut jadi DP gue di BBM. Gue, yang notabene nya pernah disakitin cowok, trus tiba-tiba ngeliat gambar itu, berasa tu gambar tepat banget buat mewakilkan gimana sakit hati, kesel, bete, galau, mumet, marah, dan murka nya gue sama mantan gue itu. Agak lebay ya?

Beberapa kali dan hari gue memasang gambar tersebut jadi DP di BBM. Lalu, entah karena gue salah makan, tapi kemudian gue inget kalo gue bahkan belom makan, tiba-tiba hari ini gue sadar. Kenapa mesti benci dengan mantan? Kenapa mesti kesel dengan mantan? Bukannya kita semua adalah mantan? 'Mantan' dari orang-orang yang pernah, istilahnya 'pacaran' atau deket sama kita? Gue punya mantan. Oke, beberapa mantan. Dan gue juga mantan dari beberapa orang diluar sana yang pernah ada dalam hati gue (cieileeeh).

Gue jadi inget di beberapa postingan gue yang dulu. Gue pernah nulis bahwa hidup ini sangat amat adil. Kita tersakiti sebanyak kita menyakiti. Oke gue pernah disakitin. Pernah ditinggalin sama orang yang gue sayang banget (waktu itu). Pernah dibohongin sama cowok gue sendiri pas dia lagi jalan sama mantan cewe nya. Pernah jadian sama cowok yang tiba-tiba ngilang, dan muncul lagi dengan alibi 'aku ninggalin kamu karna aku tau temen kamu itu sayang banget sama kamu'. Basi. Pernah jadian sama cowok, yang abis putus sama gue, panggilan sayang dia buat gue dipake buat manggil cewe lain. Bahkan pernah diteror sama cowok psikopat yang bikin gue hampir lapor polisi. Kesel? Pasti. Hanya orang-orang yang otak dan hatinya terbuat dari ampas tahu yang gak bakal ngerasa sakit dan kesel kalau digituin.

Lalu, apa bedanya dengan gue yang pernah BBM an sama orang lain pas paket BB cowok gue gak aktif? Gue yang pernah putusin orang yang sayang banget sama gue dengan alasan 'kita nggak cocok'. Pernah nggak nerima cinta seseorang ke gue pas dia nyatain perasaannya, yang membuat tu cowok kesel dan akibatnya jam kesayangan gue nggak dibalikin sama dia. Pernah ninggalin orang yang cinta banget sama gue cuma gara-gara menurut gue, perasaan gue ke dia cuma sebatas sayang, nggak cinta. Pernah cuekin orang yang sayang banget sama gue dan rela bela-belain jauh-jauh dari luar kota buat nganterin bunga dan boneka pas ulang tahun gue. Pernah nolak cowok cuma gara-gara dia lebih pendek dari gue. 12cm. Hmm..

Berkali-kali kaya orang bego yang nggak makan sebulan dengan mata nanar dan mulut ternganga, gue liatin teruuuus itu gambar. Sejahat apa sih mantan? Sejahat apa sih gue? Dan blog ini sebenernya memang bukan ajang buat gunjingin orang, dan gue juga nggak niat menjadikan blog ini sebagai tempat pengakuan dosa gue(haha). Tapi sesadar-sadarnya gue yang udah sebegitunya nyakitin orang, lalu apakah sudah sebanyak itu  juga gue disakitin orang? Hidup adil banget ya. Kita disakiti sebanyak kita menyakiti. Mungkin masa lalu nyakitin, tapi seenggaknya we learn a lot, right? Belajarlah untuk menghargai diri sendiri. Well that will make you to be appreciated by others. Love yourself, appreciate others, live happiness. Mantan nggak bakalan keliatan sejahat itu kok kalau lo sadar seberapa banyak lo pernah jahatin orang yang pernah sayang sama lo (hakss.. mantaaann, maafkan aku..haha). Mulailah saling menerima kalau masa lalu itu pernah ada. Tidak hanya menyisakan luka, tapi ia juga mengajarkan banyak hal-hal positif yang bisa dijadiin pelajaran buat memulai suatu hubungan nantinya. Mulailah mengikhlaskan. Mungkin dia bukan orang yang tepat, atau mungkin lo nya aja yang datang di waktu yang salah. Mulailah berfikiran positif. Oke kalau hubungan kalian dulu jelek banget. Kalian pisah. Kali aja itu adalah cara Tuhan untuk memperlihatkan kalau dia bukan yang terbaik, kalian nggak jodoh, atau apalah.. Atau mungkin, perpisahan hanyalah sebuah jeda yang bersifat sementara yang dianugerahkan Tuhan untuk kalian supaya saling berfikir atas kesalahan dan kekurangan masing-masing, dan kembali menyatukan kalian lagi di kemudian harinya. Who knows, kan? Mulailah saling memaafkan. Saling terbuka. Dengan begitu akan membuat kita lebih mudah untuk merelakan, bukan?

Hmmmm.. Sambil nulis postingan ini gue ketawa-ketawa miris nggak karuan di depan laptop. ah.. mantan.. mantan.. ada-ada aja.. Gue gak benci kalian kok.. hahaha.. Setelah gue dapet wangsit dan menyadarkan gue akan hal-hal yang udah gue jelasin di atas, akhirnya dengan segenap kesungguhan hati gue ganti DP di BBM gue. Gue ganti jadi :




HAHAHAHHAHAHAHHA..

Peaceee... :p


Dear daddy

Dear daddy.
Last night in my sleep, I found myself crying over some reasons I couldn’t explain. Maybe you have no Idea that all along, I just pretend that you never went away. Sometimes in my weaknesses, I wonder about how much the time I have to spend waiting for you to hold me back. Or worst, I imagine that you’ll come around with your coat and glasses like nothing happened. Stupid, right? But what people say, ‘you have to get used to it’. Pain and loosing just make me stronger, and they always will. 

I absolutely know that I won’t get any replay, not because you don’t understand me, or you don’t speak English (LOL), but.. there are times and spaces separate us. No matter what, this is me who couldn’t be more grateful to have such a perfect dad ever. I just can’t help it. I’ve already missed you..

Bahagia itu sederhana

Setelah berkali-kali sms an ama google, karna setiap gue sign in di blogger gue, yang kalo nggak salah udah hampir 3 taon nggak pernah dibuka, akhirnya gue menemukan arti bahagia yang sebenernya. Bahagia itu sederhana, seperti orang-orang kebanyakan bilang. Ada yang bilang mereka bahagia pas lagi laper-lapernya trus diajak temen makan, eeh makanan temennya nggak abis. Ada yang bahagia pas buka video youtube tanpa buffering sedikitpun. Yang lebih absurd lagi mungkin ada yang bahagia kalau lagi kencan atau lagi bareng pacar, bbm selingkuhannya mati. Alias, nggak ketahuan.

Tapi buat gue, tanggal 14 januari 2013, gue sadar kalau bahagia yang sederhana menurut gue itu adalah ketika gue berhasil mem-verifikasi blog gue ini. Hal kedua yang gue sadari adalah ternyata blogger itu kepo abis! Bayangin aja setelah melalui proses verifikasi yang lumayan ribet, ditambah koneksi internet dikosan yang acak adut, sekarang tiap gue sign ip ke blogger, setiap itu juga blogger sms kode verifikasi ke gue. Pesan moralnya, selain akhir-akhir in sms gue sepi banget dikarenakan gue jomblo (ehem), seenggaknya sekarang ada blogger yang rajin sms gue. Walaupun isi sms nya Cuma kode verifikasi. Halah….

Hal lain yang bikin gue seneng setelah berhasil membuka lagi blog gue ini, bukan karna blog gue udah punya ribuan follower, bukan karna gue penulis terkenal dan punya banyak fans, dan juga bukan karna tulisan-tulisan gue bagus menurut orang kebanyakan, walaupun menurut gue tulisan gue lumayan sih.. (haha). Tapi, setelah melihat kembali postingan demi postingan di blog gue ini, gue berasa nemuin diri gue yang dulu. Ini nggak lebay lho. Semisal, gue inget lagi kapan gue jadian ama mantan pacar dan kapan dan kemana kita dulu pacaran (prettt). Membaca lagi postingan ini, kayaknya dipikiran gue itu berasa ada video yang muter semua kejadian dulu yang pernah gue alamin. Kapan jadian sama si A, kapan putus sama si B, kapan ber-galau- ria sama si C. Beberapa postingan di blog ini juga berisi tentang curhatan gue sama salah satu teman terbaik gue, Essa. Ah, guys.. seandainya kalian bias baca pikiran gue, kalian bakalan tau seberapa absurd nya pengalaman-pengalaman gue. Hiks.

Sedih? Ah nggak. Walaupun ya, nggak bisa dipungkiri kalau semua hal di blog ini sebelumnya cuma berisi hal-hal galau yang buat gue sendiri bikin eneg, tapi setidaknya gue banyak belajar. Jangan jadian sama cowok cuma karna dia anak band. Jangan jadian sama cowo cuma karna dia lucu dan bikin lo ketawa. Tunggu sampe mantan pacarnya muncul dan dia bakal bikin lo nangis sejadi-jadinya. Jangan jadian sama cowok yang ditinggal kawin sama mantannya. Hati-hati, kali aja menu di henpon nya masih pake nama tu cewek. Jangan jadian sama sepupu temen deket lo. Susah deh pokoknya. Serba salah. Jangan jadian sama….siapa lagi ya? Ya pokoknya gitu deh.

Intinya walau gimanapun, gue seneng bisa baikan lagi sama blog gue ini. Rasanya seperti balikan lagi sama gebetan yang dulu gak sempet jadian. Asiiiiiiikkk.. :p Blog ini mengingatkan gue banyak hal dan juga mengajarkan gue banyak hal. 

Oiya. Setelah berhasil mem-verifikasi blog ini, gue agak shock ngeliat postingan-postingan gue dulu yang tulisannya alay abiss!! Font gak jelas, huruf besar+kecil nyampur, ejaan yang disingkat-singkat, dan sebagainya. No offense, gue memperbaiki semuanya. Bukan apa-apa, ya kalau hal-hal galau dan menyedihkan yang pernah gue alamin nggak bakal bisa diperbaiki, seenggaknya gue bisa memperbaiki cara penyampaiannya di blog ini (jiaahh)..

Selamat datang 2013

Masalah apa dengan 'waktu'?

Mr.saunir once said:

"Hanya orang-orang bodoh yang merasa kalau dirinya dilupakan, karna urusan mengingat dan melupakan bukan urusan kita, tapi urusan orang!!”
Jadi kenapa musti pusing mikirin kita bakalan dilupain ato nggak?
Karna belum tentu dia inget kita??

Entah kenapa ya orang-orang selalu bilang, "biarkan waktu yang mengubah semuanya.."
Padahal, bukan waktu yang merubah semuanya, tapi diri kita sendiri

Mungkin dulu kita pernah jatuh, sakit.
Dan luka itu membuat kita tidak bisa berjalan seperti dulu lagi
Kita bahkan pincang dan butuh penompang di hati yang lain
Namun sulit
Bahkan bertompang di hati yang mencintai kita saja kita tidak sanggup, dan melukai lagi
Lalu apa bedanya kita dengan orang yang telah mengukir luka itu sendiri?

Tapi, seharusnya semua yang telah terjadi mengajarkan kita satu kata bernama "jera" untuk tidak menyakiti lagi, karna waktu terus berganti
Waktu memang tak kan pernah merobah segalanya
Tapi setidaknya waktu memberi aku sedikit jeda untuk berpikir jernih tentang semuanya


Thank god, for everything

Coz when I thought my life is over,

I realized it's just beginning

Whatever things happened

 I just love rain as much as you..

Nah lo!! Kenapa kamu tidak ada? Aku taro kamu dimana di hati aku?

Ahh.. Tak disangka. Cubit aku!! Aku ingin tau ini rasanya sakit atau tidak!!

Karna baru kali ini aku benar-benar merasa tak harus menunggu kamu di tengah hujan
Aku tak harus percaya bahwa kamu akan bertahan di ujung jalan ataupun ketika kamu berkata, kamu selalu ada..
Aku tak harus punya kewajiban untuk menahan sakit ataupun kuatir
Tak harus mengiringi kamu menapaki waktu, tak harus marah ataupun kesal ketika kamu menghilang tiba-tiba
Ataupun muncul lagi, bahkan tanpa maaf


Aku tak lagi menyalahkan kamu,
Tak lagi meng-klaim kamu manusia yang tidak punya perasaan atas dasar sikap kamu yang biasa-biasa saja, dibanding aku yang ‘dulunya’ memporsikan kamu segala2nya
(oke. ‘segala2nya’ memang kedengaran berlebihan.)
Karna aku kembali ke rumus yang sama : ‘berhenti memperlakukan orang seperti sebuah planet karna hidup ini amat sangat adil’
Kita disakiti sebanyak kita menyakiti
Atau mungkin kamu sudah sampai duluan di level itu : jatuh cinta dengan dia yang tepat diluar sana
Aku berhenti menyesali tiap tikungan
Tiap lirik lagu,
Tiap tetes hujan, yang dulunya adalah kamu
Aku tak peduli lagi kamu mengalami krisis kepribadian atau apapun
T-e-r-s-e-r-a-h..

Ya. Mungkin akan terdengar aneh
Jika orang (seperti aku) muncul disuatu malam, atau siang, senja, sore, atau kapanpun itu
Lalu aku berbisik sendiri. “Nah lo!! Kenapa kamu tidak ada? Aku taro kamu dimana di hati aku??”
Karna aku tak lagi menemukan folder yang dulu kamu tempati
Kamu yakin aku akan merasa kehilangan?
Hey!! Ini benar-benar hanya masalah giliran, kamu harus tau itu
Kamu bukan pemenang hanya karna posisimu di urutan lebih kecil
Atau hanya karna kamu tau aku menyukai bintang lebih dulu
Semuanya sudah mengalami proses dan perlahan akan terkikis

Aku dulu keliru
Terlalu naïf menganggap semuanya masih sama
Kini aku tersenyum
Kamu benar
Kita tak lagi di rotasi yang sama, dan aku bernafas lega
Tapi aku tetap pecinta present perfect tense (hehe). Bukan karna ini masih berlanjut, tapi ini memang menyisakan banyak hal
Sakit, perih, bangkit, luka, jatuh, dan aku belajar
Setidaknya aku tau rasanya bagaimana, dan aku menyiapkan diri.

Dan jika suatu hari nanti, aku mendengar lagi dari kamu,
“Aku kangen. Kemana saja kamu?? Kenapa tidak mengabariku? bla…bla…bla..”
Jawabannya cuma satu
“Hey. Masih ingat aku???” ^_^
Dan aku juga tidak berharap lagi berjalan dalam hujan menghapus air mataku
Karena aku akan mengiringi hujan dengan senyuman, dan setelah itu pelangi akan ada

Ini aku yang sangat normal

Ini bukan masalah siapa menyakiti siapa
Siapa yang tersakiti oleh siapa
Dan siapa yang harus menjadi tumbal oleh ke-bullshit-an siapa
Bukan masalah siapa yang menjadi yang pertama
Atau siapa yang harus berbesar hati menjadi yang kesekian
Bukan masalah siapa yang dulu disitu
Atau dia yang pernah disana dan kamu yang ingin disini

Aku tau bagaimana rasanya sakit di bagian yang bahkan kau tak  tau kau miliki di dalam
Aku bisa mengeja dengan baik bagaimana rasanya menjadi kecil dan tidak penting

Setiap hari menjelang tidur, aku berangkat dengan detail-detail
Sebenarnya Tuhan sudah menunjukkan jalan
Tapi, aku selalu berharap keliru dan berusaha menemukan dimana aku bisa salah paham
Bertanya kenapa, disaat yang sesingkat itu, aku bisa sebahagia itu, dan sehancur itu
Atau berharap dia akan sadar dan muncul di depan pintu
Ahh..  ‘Waktu’ sepertinya sudah bosan menjadi ‘a wake up call’..

Jadi, inilah aku dalam kondisi yang amat sangat normal
Aku ingin yang mengaggap aku bernilai
Yang membuat aku berfikir kalau detik-detik dalam hidup
yang aku sia-siakan, berharga
itu saja.

mereka